Test of the viability and vigor of rice seed (Oryza sativa L.) during storage at different moisture levels
Keywords:
rice, moisture, storage period, viability, vigor
Abstract
Padi merupakan tanaman pangan utama bagi sebagian besar penduduk indonesia. Budidaya padi memerlukan benih yang memiliki vigor dan viabilitas tinggi untuk meningkatkan produksi. Kadar air benih selama penyimpanan merupakan salah satu indikator vigor daya simpan yang menggambarkan kemampuan benih untuk dapat disimpan dalam waktu lama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar air benih yang optimum selama penyimpanan yang dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah kadar air benih yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu K0 (20% sebagai kontrol), K1(14%), K2 (12%), K3 (10%). Faktor kedua adalah periode simpan yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu 0, 1, 2, dan 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air benih 14% memberikan viabilitas benih yang tinggi pada penyimpanan 1 bulan pada peubah potensi tumbuh maksimum 100%, daya berkecambah 84% pada periode simpan 3 bulan. Kadar air 14% juga meningkatkan vigor benih pada peubah inkes vigor 0,89% pada periode simpan 3 bulan, kecepatan tumbuh 12,68%/etmal pada periode simpan 3 bulan, keserempakan tumbuh 1,46% dan 1,57% pada periode simpan 2 dan 3 bulan serta berat kering kecambah normal 0,27 g dan 0,24 g pada periode simpan 2 dan 3 bulan.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Agrawal, R. L. 1980. Seed Technology. Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi- Bombay-Calcutta.
Copeland. L.O. dan M.B. Mc. Donald. 2001. “Principles of Seed Science and Technologyâ€. Burgess Publishing Company. New York. 369 p.
Deptan [Departemen Pertanian]. 2014. Rencana strategis Kementerian Pertanian. Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Dewi, I. K., Sumarjan. 2013. Viabilitas dan Vigor Benih Padi (Oriza sativa, L) Varietas IR 64 Berdasarkan Variasi Tempat dan Lama Penyimpanan. Seminar Nasional FMIPA Undiksha III : 232-238.
Hendarto, K. 2005. Dasar-dasar Teknologi dan Sertifikasi Benih. Andi Offset : Yogyakarta.
International Seed Testing Association (ISTA). 2010. Seed Science and Technology. International rules for seed testing. Zurich: International Seed Testing Association.
Justice, O.L., Bass, L.N. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. PT Raja Grafido Persada; Jakarta
Kastanja, A.Y. 2007. Identifikasi Kadar Air Biji Jagung dan Tingkat Kerusakannya pada Tempat Penyimpanan. Jurnal Agroforestri Vol.II(1):27-32.
Kartono. 2004. Teknik penyimpanan benih kedelai varietas wilis pada kadar air dan suhu penyimpanan yang berbeda. Buletin Teknik Pertanian 9:79-82.
Kuswanto, H. 2003. Teknologi pemrosesan, Pengemasan, dan penyimpanan Benih. Kanisius, Yogyakarta.
Mattjik, A.A., Sumertajaya, I.M. 2006. Perancangan Percobaan. IPB Pres; Bogor.
Mugnisjah, W.Q dan Setiawan. A. 1990. Pengantar Produksi Benih. Kanisius. Jakarta.
Prawinata W., S. Harran dan P. Tjndronegoro. 1992. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Fakultas matematika dan Ilmu Alam.IPB Bogor. 247 hal.
Raganatha, I.N., Raka, I.G.N., Siadi, I.K. 2014. Daya Simpan Benih Tomat (Lycopersicum esculentum mill.) Hasil Beberapa Teknik ekstraksi. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. Vol. 3(3):183-190.
Rahayu E., Widajati E. 2007. Pengaruh kemasan, kondisi ruang simpan dan periode simpan terhadap viabilitas benih Caisin (Brassica chinensis L). Bul. Agron. (35) (3) 191-196.
Sadjad S., Murniati E., Ilyas S. 1999. Parameter pengujian vigor benih dari komparatif ke simulatif. Grasindo dan PT Sang Hyang Seri: Jakarta.
Santika, A. 2006. Teknik Pengujian masa dormansi Benih padi (Oryza sativa, L) Bogor. Buletin Teknik Pertanian 11(2);67-71.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta.
Tatipata, A. 2008. Pengaruh Kadar Air Awal, Kemasan dan Lama Simpan terhadap Protein Membran dalam Mitokondria Benih Kedelai. Bul. Agron. Vol. 36(1):8-16.
Tuwu, E.R., Sutariati, G.A.K., Suaib. 2012. Pengaruh kadar air awal dan Jenis kemasan terhadap Vigor benih Sorgum (Sorgum bicolor, L) dalam Enam Bulan Masa Simpan. Berkala Penelitian Agronomi. Vol. 1(2):184-193.
Wahyuni, S., T. S. Kadir., U. S. Nugraha. 2004. Karakterisasi Dormansi dan Metode Efektif untuk pematahan Dormansi benih plasma nutfah padi. Badan penelitian tanaman padi. Subang hlm.02-23.
Copeland. L.O. dan M.B. Mc. Donald. 2001. “Principles of Seed Science and Technologyâ€. Burgess Publishing Company. New York. 369 p.
Deptan [Departemen Pertanian]. 2014. Rencana strategis Kementerian Pertanian. Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Dewi, I. K., Sumarjan. 2013. Viabilitas dan Vigor Benih Padi (Oriza sativa, L) Varietas IR 64 Berdasarkan Variasi Tempat dan Lama Penyimpanan. Seminar Nasional FMIPA Undiksha III : 232-238.
Hendarto, K. 2005. Dasar-dasar Teknologi dan Sertifikasi Benih. Andi Offset : Yogyakarta.
International Seed Testing Association (ISTA). 2010. Seed Science and Technology. International rules for seed testing. Zurich: International Seed Testing Association.
Justice, O.L., Bass, L.N. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. PT Raja Grafido Persada; Jakarta
Kastanja, A.Y. 2007. Identifikasi Kadar Air Biji Jagung dan Tingkat Kerusakannya pada Tempat Penyimpanan. Jurnal Agroforestri Vol.II(1):27-32.
Kartono. 2004. Teknik penyimpanan benih kedelai varietas wilis pada kadar air dan suhu penyimpanan yang berbeda. Buletin Teknik Pertanian 9:79-82.
Kuswanto, H. 2003. Teknologi pemrosesan, Pengemasan, dan penyimpanan Benih. Kanisius, Yogyakarta.
Mattjik, A.A., Sumertajaya, I.M. 2006. Perancangan Percobaan. IPB Pres; Bogor.
Mugnisjah, W.Q dan Setiawan. A. 1990. Pengantar Produksi Benih. Kanisius. Jakarta.
Prawinata W., S. Harran dan P. Tjndronegoro. 1992. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Fakultas matematika dan Ilmu Alam.IPB Bogor. 247 hal.
Raganatha, I.N., Raka, I.G.N., Siadi, I.K. 2014. Daya Simpan Benih Tomat (Lycopersicum esculentum mill.) Hasil Beberapa Teknik ekstraksi. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. Vol. 3(3):183-190.
Rahayu E., Widajati E. 2007. Pengaruh kemasan, kondisi ruang simpan dan periode simpan terhadap viabilitas benih Caisin (Brassica chinensis L). Bul. Agron. (35) (3) 191-196.
Sadjad S., Murniati E., Ilyas S. 1999. Parameter pengujian vigor benih dari komparatif ke simulatif. Grasindo dan PT Sang Hyang Seri: Jakarta.
Santika, A. 2006. Teknik Pengujian masa dormansi Benih padi (Oryza sativa, L) Bogor. Buletin Teknik Pertanian 11(2);67-71.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta.
Tatipata, A. 2008. Pengaruh Kadar Air Awal, Kemasan dan Lama Simpan terhadap Protein Membran dalam Mitokondria Benih Kedelai. Bul. Agron. Vol. 36(1):8-16.
Tuwu, E.R., Sutariati, G.A.K., Suaib. 2012. Pengaruh kadar air awal dan Jenis kemasan terhadap Vigor benih Sorgum (Sorgum bicolor, L) dalam Enam Bulan Masa Simpan. Berkala Penelitian Agronomi. Vol. 1(2):184-193.
Wahyuni, S., T. S. Kadir., U. S. Nugraha. 2004. Karakterisasi Dormansi dan Metode Efektif untuk pematahan Dormansi benih plasma nutfah padi. Badan penelitian tanaman padi. Subang hlm.02-23.
Published
2017-07-25
How to Cite
Tefa, A. (2017). Test of the viability and vigor of rice seed (Oryza sativa L.) during storage at different moisture levels. Savana Cendana, 2(03), 48-50. https://doi.org/https://doi.org/10.32938/sc.v2i03.210
Section
Original research article
The journal is committed to free-open access that does not charge readers or their institutions for access. Readers are entitled to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of articles, as long as not for commercial purposes. The license type is CC BY-NC 4.0